Tips-Tips

Kendalikan amarahmu untuk hidup yang lebih baik

SEQUOIA

Komputer Tercanggih di dunia saat ini

Alam dan Dunia

keanekaragaman dunia dan keindahan alam yang menakjubkan

Senin, 09 Mei 2011

Cinta itu....

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga membuatmu sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru, dan pilihlah yang terbaik.



Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu sempurna.



Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya..



Cinta bukan, “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu di mana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kaya gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.



Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.



Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.



Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.



Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.



Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Penyesalan akan Cinta yang tidak terucap

10th grade (1 SMA)

Saat aku duduk di kelas bahasa inggris, menatap gadis disampingku. Dia adalah sahabatku. Aku menatap rambut panjang sehalus sutra-nya, dan berharap dia adalah milikku. Tapi dia tidak menyadarinya, dan aku tahu itu. Setelah kelas selesai, dia berjalan ke arahku dan meminta catatan yang ketinggalan kemarin, dan kuberikan padanya. Dia berkata "terima kasih" dan memberi ciuman di pipiku. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa.

11th grade (2 SMA)

Telepon berdering. Di ujung sana, ada dia. Dia menangis, dan berkata terus-terusan bagaimana cintanya telah mematahkan hatinya. Dia memintaku untuk datang karena dia tak ingin sendirian, dan aku pun datang. Aku duduk di sofa di sebelahnya, menatap matanya yang lembut, berharap dia adalah milikku. Setelah 2 jam berlalu, sebuah film oleh Drew Barrymore, dan tiga kantong kripik, dia memutuskan untuk tidur. Dia melihatku, berkata "terima kasih" dan mencium pipiku. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa.

Senior year (3 SMA)

Sehari sebelum pesta kelulusan dia berjalan ke lokerku. "Pasanganku sakit" dia bilang. Dia tidak bisa melakukannya dengan baik, aku tak punya pasangan, dan ketika 7th grade, kami membuat janji jika tak ada diantar kita yang punya pasangan, maka kita akan datang berdua, sebagai teman baik. Dan itu yang kami lakukan. Malam kelulusan, setelah semuanya selesai, aku berdiri di depan tangga rumahnya. Dia tersenyum padaku, dan memandangku dengan matanya yang sebening kristal. Aku ingingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak berpikir sepertiku, dan aku tahu itu. Lalu dia berkata "Ini salah satu momen terindah buatku, terima kasih" dan menciumku di pipi. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa.

Hari Wisuda

Sehari berlalu, lalu seminggu, lalu sebulan. Sebelum aku berkedip, ini hari kami wisuda. Aku melihat tubuhnya yang sempurna melayang seperti malaikat di panggung untuk menerima diploma. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak menyadari seperti itu, dan aku tahu itu. Sebelum semua orang pulang, dia mendatangiku dengan pakaian dan topinya, menangis ketika aku memeluknya. Lalu dia mengangkat kepala dari pundakku, dan berkata "kau sahabat terbaikki, terima kasih" dan mencium pipiku. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa.

Beberapa tahun kemudian

Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu menikah. Aku melihatnya mengatakan "ya, saya bersedia" dan memasuki kehidupan barunya, menikahi seorang pria. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihatku seperti itu, dan aku tahu itu. Tapi sebelum pergi, dia mendatangiku dan berkata "kau datang!". Dia berkata "terima kasih" dan mencium pipiku. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa.

Pemakaman

Bertahun-tahun berlalu, aku menatap peti mati yang berisi wanita yang menjadi "sahabat terbaikku". Dalam acara itu, mereka membaca buku harian yang ditulisnya ketika dia masih SMA. Seperti inilah bacaannnya:

"Aku memandangnya, berharap dia adalah milikku, tapi dia tidak menyadariku seperti itu, dan aku tahu itu. Aku ingin memberitahunya, aku ingin dia tahu jika aku tak ingin menjadi sekedar teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, dan aku tak tahu kenapa. Kuharap dia akan berkata jika dia mencintaiku"

"Kuharap juga begitu" aku berkata pada diriku sendiri, dan aku menangis...

Biar Waktu yang Menentukan

di kala ku sendiri, berada di malam sepi.
tanpa ada yang menemani. memandang seakan mencari..
sebuah cinta yang sejati..

ku mulai menulis, kisah yang tak berujung !!
ku mulai menghayat, cerita tentang berkabung !!
ku mulai mengajak, cinta untuk bergabung !!
ku mulai beranjak, ketika kau mulai bersenandung !!

mendekat secara perlahan..
ku tahu kau sadar, ku tahu kau bertahan..
ku mulai rasakan..
kau menjauh, kau menghindar...

sekali lagi kurasakan, sekali lagi terbuktikan..
kau tak lebih dari teman..
tak ada masa depan !!
ku sedih, ku kesal, ku marah, ku kecewa!!!

kembali ku termenung..
seolah tak terjadi sesuatu, terkadang seperti terjadu sesuatu
ku ingin sembunyikan, rasa kecewa ku, rasa kesal ku, rasa sayang ku..
sudahlah biarkan.. ku akan bertahan.
dan biarkan...

biarkan saja...

Biar waktu yang menentukan