Tips-Tips

Kendalikan amarahmu untuk hidup yang lebih baik

SEQUOIA

Komputer Tercanggih di dunia saat ini

Alam dan Dunia

keanekaragaman dunia dan keindahan alam yang menakjubkan

Kamis, 30 Juni 2011

Cahaya Kelabu

Semakin lama semakin jelas
Apa yang ada di dalam dirimu
Terus memancar...
Cahaya Kelabu..

Tak terpikir dapat menyilaukan
Tak terasa dapat menghanguskan
Kian memancar...
Api Kelabu...

Seiring dengan waktu yang berjalan
Semakin sering terlihat oleh mata ini
Kau semakin kelabu...
Tak kunjung berubah...

Selasa, 28 Juni 2011

Sambutan Mentari

Tiap pagi kau bangunkan aku
Membawa ku melewati semua mimpi ku
Memberiku kehidupan yang nyata
Memberiku arti dari sebuah fakta

Kau tenangkan jiwa ku
Meredam semua amarah yang tidak dapat ku tahan
Hilangkan semua emosi yang slalu menggebu-gebu
Kau bagai salju di musim panas ku

Kata-kata mu menyejukan pikiranku
Sambutan hangat mu bagaikan mentari di pagi hari
Memberiku semangat untuk bertahan
Memberiku dorongan untuk berjuang

Kau lebih dari seorang yang ku kenal
Kau lebih dari itu...
Kau sahabat ku..
Kaulah mentari yang selalu menyambut ku dengan senyuman..

Jumat, 24 Juni 2011

Cerita Mentari

Sinarnya menembus sukma ku
Kehangatannya membelah jiwaku
Meski ku tak dapat meraihnya
Ku hanya bisa merasakannya

Ia tak pernah datang terlambat
Matanya memancarkan sinar kehidupan
Meski ku tak dapat menggenggamnya
Ia telah ada dalam hidup ku

Sang Mentari berdiri gagah di atas cakrawala
Mengamati setiap insan dibawahnya
Tersenyum memberi kehangatan
Di tengah rasa dingin yang membekukan

Penyesalan Kedua

Akhirnya kusadari kepergiannya yang membawa luka
Semenjak kehadirannya mengisi hari-hariku
Semuanya telah berlalu dengan cepat
Dan terlewatkan untuk terlihat

Pagi hari saat mata membuka ia telah pergi
Jauh ke seberang samudera yang tak dapat ku capai
Meski berat hati untuk melepasnya
Namun luka ini berubah menjadi rasa rindu yang tak terobati

Kini ku menyesal kembali
Ku menyesal untuk yang kedua kali
Kembali kehilangan seseorang yang berarti di dalam hati
Hanya dapat mejulurkan tangan meraih kehampaan...

Rabu, 22 Juni 2011

Melodi Piano Menggema

Kala petang datang menjelang
Terdengar ayunan melodi indah
Membuat hatiku damai
Membuat jiwaku tentram..

Gemanya cepet menjalar keseluruh hidupku
Mengalun lembut menembus sukma ku
Aku tertunduk terbawa suasana
Dalam irama lembut bak tetesan salju

Melodi piano menggema di hatiku
Mengingatkanku akan dirimu
Melodi piano bergetar di telingaku
Membuat ku masuk kedalam alam kenangan

Rinduku ikut mengalun lembut
Seiring dengan berpencarnya suara melodi jiwa
Aku terdiam dalam lamunanku
Mendengar melodi piano yang menggema

Pancarkan hawa cinta dan kerinduan

Goresan Tinta Hitam

Duduk diam termenung di balik malam
Mencoba sembunyikan kata-kata
Hanya berpikir menjauh melewati batas
Seolah mencari kalimat yang tak kunjung datang

Meraih pulpen dan kertas
Mencoba memulai mendengar
Setiap bisikan terdengar jelas
Dan pikiran melayang bebas

Apa yang terlintas dan terasa
Menjadi penghias kertas putih
Dengan tinta hitam yang tergores kumemulai
Mencoba tenang dan fokuskan pandangan

Goresan Tinta Hitam
Semakin panjang dan terus berlanjut
Tak dapat di artikan oleh mata
Hanya hati yang mampu membaca

Dan di atas Goresan tinta hitam ini
Ku hadirkan sebuah puisi indah
Hanya untukmu..
Memori kelam dalam hidupku

Kerinduan Abadi

Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku bertemu

Mencoba lukiskan bayang
Selintas wajah gadis yang kurindukan
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Tetap setia padaku

Betapa berarti
Sesaat pertemuan kita
Obati rindu sekian waktu lamanya
Hanya hati
Setia pada cinta dijiwa
Kan membawa ini jadi selamanya

Untukmu Sahabat



Sahabat Sejatiku
janganlah kau lupakan aku
walau langkahmu menjauh dariku
aku kan mencoba mengerti itu
Sahabat sejatiku
walau tak selamanya kita bersatu
kan ku simpan dalam kalbu
smua kenangan dan juga wajahmu
Sahabat sejatiku
tak akan pernah ingkar janji
walau apapun yang terjadi
smoga kau tetap di hati

Aku Hanya Mampu Mencintaimu

Aku bahagia tinggal di hatimu.
Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. 
Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. 
Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika.
Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.

Jantungku berdebar indah untukmu. 
Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama  melantunkan rindu. 
Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. 
Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung.
Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.

Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. 
Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. 
Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. 
Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. 
Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. 
Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.

Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. 
Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. 
Serumpun sajak cinta. 
Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. 
Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. 
Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu.  
Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.


Penantian Tiada Akhir

matahari menyinari kamar ini
ku dengar kokok ayam menyambut pagi
setiap hari selalu begini
menanti dan menanti lagi

ku matikan televisi ku
ku benahi ranjang kecil ku
ku tata ruang kamar ku
ku buang sampah makanan ku

ku pergi ke kamar mandi
membersihkan diri ini
juga menggosok gigi
tak lupa ku makan pagi

menanti kehadiranmu ke sini
mungkin kah itu hanya mimpi
atau hanya harapan yg dingin
yg tak kan pernah ku miliki

telpon dari mu cukup membuat ku tersenyum
tersenyum kagum melihat kau peduli thdp ku
walau sedetik aku mendengarkan suaramu
cukup untuk senyum 1 menit ku

ku hanya berharap
semoga kau sehat-sehat saja
krn ku membutuhkan perhatian mu
krn ku sayang kepada mu

Biar Waktu yang Menentukan

di kala ku sendiri, berada di malam sepi.
tanpa ada yang menemani. memandang seakan mencari..
sebuah cinta yang sejati..

ku mulai menulis, kisah yang tak berujung !!
ku mulai menghayat, cerita tentang berkabung !!
ku mulai mengajak, cinta untuk bergabung !!
ku mulai beranjak, ketika kau mulai bersenandung !!

mendekat secara perlahan..
ku tahu kau sadar, ku tahu kau bertahan..
ku mulai rasakan..
kau menjauh, kau menghindar...

sekali lagi kurasakan, sekali lagi terbuktikan..
kau tak lebih dari teman..
tak ada masa depan !!
ku sedih, ku kesal, ku marah, ku kecewa!!!

kembali ku termenung..
seolah tak terjadi sesuatu, terkadang seperti terjadu sesuatu
ku ingin sembunyikan, rasa kecewa ku, rasa kesal ku, rasa sayang ku..
sudahlah biarkan.. ku akan bertahan.
dan biarkan...

biarkan saja...

Biar waktu yang menentukan